sebuah tulisan ekspresi diri . sebuah kata-kata yang disusun untuk menggambarkan suasana hati . sebuah kebebasan dalam mengungkapkan perasaan . sebuah karya biasa yang sedang dalam tahap belajar . sebuah coretan hidup, pengalaman, cinta, kenangan, dan sebuah impian .

29 Januari 2011

mengenangmu dan berjanji tidak akan menangis

selamat datang pada dunia yang baru. tapi sepertinya aku akan mengenangmu selamanya dalam hatiku. ada yang berbeda, itu adalah kesan pertamaku saat aku memutuskan untuk mengenalmu. saat kamu bertanya 'apa yang bisa kamu nilai dari aku?' di hari jumat jam 4 sore itu, aku hanya mampu menjawab 'kamu menyebalkan!' dan kita tertawa selama mungkin.

hari itu kita mengawalinya dengan obrolan serius. masih ingat kan bagaimana aku memulai pembicaraanku? 'udahan aja.' dan kamu hanya diam tanpa banyak bicara. kamu berfikir, itulah yang ada di pikiranku. tapi aku gak berhasil menerawang jauh apa yang sedang kamu pikirkan. pelit sekali kamu aku gak boleh tahu tentang apa yang kamu pikirin.

hari itu kita menghabiskan waktu hanya duduk di kursi KFC. janjiku hanya 15 menit, tapi aku meneruskan pertemuan itu sekitar 1,5 jam. yang ada di pikiranku saat itu adalah, 'apa yang barusan aku katakan?' dan aku hanya menikmati wajahmu yang mungkin tidak akan pernah aku lihat lagi. teringat jelas di kepalaku bagaimana kamu dengan baju hijaumu dan jaket jawamu serta celana jeans pendek. apalagi tatanan rambut kamu yang berantakan serta kumismu yang menggelikan. kamu sungguh tidak terawat. sudah berapa lama ya aku tidak menjamahmu hingga kamu terlihat dekil tak karuan? haha

kamu menyiasati kecewamu dengan mengajakku bercanda. kamu membuat suasana serius yang sudah aku buat dengan sengaja itu berantakan. ya, itulah kamu. selalu tidak pernah bisa pada kondisi serius. kamu mengingatkanku kejadian di salah satu mall, saat aku mengatakan bulan yang kita lihat indah, kamu dengan mudahnya menghancurkannya. dan kita tertawa lepas. kamu memang tidak pernah romantis. itulah kamu. saat kamu memintaku untuk melihat wajahmu, aku sama sekali tidak melihatnya. tidak! aku pasti tertawa. wajahmu bukan meremehkan perkataanku tapi kamu ya seperti kataku tadi, kamu unik. lagi-lagi itulah kamu.

setelah ku ucapakan kata-kata yang menyakitkan itu, kita berdua menikmati sore dengan gurauan yang entah serius entah tidak. kita pun mulai berbicara tidak ada ujung pangkalnya. ingatkah kamu saat kamu menyuruhku membelikan bubble float? apa kamu melihat wajahku yang ku tekuk musam? dan tanpa keputusan apapun, kita beranjak meninggalkan tempat itu.

tujuan selanjutnya adalah citraland. aku senang dan sangat menikmati saat-saat terakhir bersamamu. ku katakan 'kamu selalu lupa bawa kameramu. padahal aku lagi pengen kamu foto.' lagi dan lagi kamu melewatkan momen yang berharga itu. kamu membawaku mengitari tempat terjauh yang pernah aku tempuh dengan kendaraan di kotaku.

mengikuti arah menuju salah satu rumah yang ternyata jauhnya buat aku capek dan malas. yang paling aku ingat adalah bensin kendaraanku habis dan kita tidak menjumpai pom di sekitar sana. yang kita lakukan hanya pasrah. saat itu, ada rasa aku ingin memelukmu, ini terakhir aku bisa memelukmu. tapi, aku sama sekali tidak melakukannya. betapa bodohnya aku!

saat seorang temanmu mengenalkan kita pada salah satu keluarga 'mereka berdua ini pacaran' ingat apa yang kita katakan? 'ooh, tidaaaaakk.' dan kita tertawa. apa kamu lihat wajah temanmu? wajahnya kaget seakan tak percaya. maafkan aku ya :(

malam di saat aku sudah mengantarkanmu pulang, aku menangis. aku menyesali apa yang aku katakan tapi apakah dengan itu kamu akan kembali? pasti tidak. saat aku menanyakan berapa persen rasa sayang yang kamu punya sekarang ke aku? kamu menjawab 70%, masih banyak. aku pun masih menumpuk rasa sayangku hingga hari ini. maafkan air mataku selalu lancang keluar saat tidak berhadapan denganmu. karena aku selalu ingat perkataanmu 'jangan pernah nangis di depanku, yang ada malah aku tinggalin' sedikit sakit jika mengingatnya tapi aku merasa lega. setidaknya kamu tidak pernah melihat mata sembabku.

20 Januari 2011

teruntuk beruangku

teruntuk kamu beruangku..
maav kemarin aku sedikit mengacuhkanmu
aku sedang tidak mau diganggu
kemarin aku sedikit sentimentil
rasanya aku mau marah
maafkan aku beruangku..
kemarin aku memang menyebalkan

beruangku, apa kabar kamu?
sayup-sayup semakin aku tidak mendengarkanmu
semakin lirih suara yang dapat aku tangkap
kemana kamu beruangku?

kamu mungkin tidak menyadari
kali ini aku terkulai lemas di tempat tidurku
aku sudah tak bisa melakukan apapun
tapi kupaksakan untuk bergerak
membiarkan jariku menari di keyboard
hanya ingin kamu melihat karyaku

karya aku merindukan
beruang dengan perut gembulnya
beruang dengan tawa khasnya
dan beruang dengan gaya bicara yang jenaka

17 Januari 2011

tentang 17 tentang kamu tentang kita #2

aku senang ! apalagi yang harus aku gambarkan tentang perasaan ini? senang, bahagia dan warna-warni. kamu tidak melupakan 17 kita! atau mungkin jika aku tidak mengatakannya, kamu akan melupakannya? ah, sudahlah. hari ini aku senang kamu mengingat 17 kita !

aku kira kamu akan lupa hari ini. aku sudah hampir saja mau menangis, hampir atau lebih tepatnya setetes air mata sudah jatuh begitu saja. tapi, aku kembali senang saat membaca sms 'selamat pagi ayang :)' langsung saja aku menelponmu. dan betapa bahagianya saat kamu berkata 'halo ayang..' hari ini jadi hari pertama kamu berhasil aku hubungi. aku bener-bener merindukan suaramu, aku bahkan sudah lupa kapan terakhir kita berbincang asik. yang aku tahu, hari ini aku senang mendengarkan dan bercerita denganmu meski hanya sebentar.

dari beberapa obrolan itu, aku sempat menanyakan apakah kamu lupa 17 kita, tapi kamu mengatakan aku akan tetap menjadi 17 untukmu. inilah kado 17 bulan kedua yang sangat menyenangkan buatku. bisa menghubungimu dan kamu meyakinkanku bahwa aku adalah 17mu. itu adalah hadiah untukku, ya kan?

tadi aku sudah berjanji kan bahwa aku akan merayakan 17 kita lewat blog dan surat. aku kira kamu tidak pernah membacanya, ternyata kamu selalu membacanya. tadi aku bilang suratku yang keempat ada 2 lembar, kamu langsung kaget begitu mendengarnya. apa terlalu banyak? kamu tidak akan tahu apa yang akan aku tulis di surat kelimaku hari ini. mungkin akan jauh lebih banyak dari yang sebelumnya. hari ini aku bahagia, aku senang.

maav ya, hari ini kamu akan mendapatkan 2 surat. tapi setidaknya, di surat keduaku nanti aku berjanji tidak akan meragukan 17 kita ! apakah kamu masih mau membacanya? aku benar-benar ingin kamu membacanya. sangat amat ingin, bisa kan?

dan yang amat membuatku senang, kamis besok kita akan bertemu. ya kan? kamu akan datang ke kotaku. meski kamu tidak datang sendiri seperti hari biasanya kamu ke sini, tapi yang pasti sebentar lagi kita akan bertemu. aku dan kamu, 17 kita ! :)

tapi, bisakah kamu tidak membuatku sedih? setidaknya untuk hari jadi kita di bulan ini, januari. kamu akan pulang ke kota asalmu. oh! hari kamu pulang, aku akan datang ke kotamu dengan teman-temanku. padahal aku sudah merencanakan untuk menemuimu saat aku ke sana dengan teman-temanku. aku mau mengenalkanmu pada mereka, kamu lah kekasihku. tapi, kenapa tadi kamu harus mengatakan akan kembali ke kota asalmu selama seminggu? tidakkah kamu merindukan aku? aku merindukanmu, amat sangat merindu. bisa kamu tunda keberangkatanmu kelak?

tentang 17 tentang kamu tentang kita #1

semalam aku memastikan jam 12 dini hari ini akan bunyi. aku mau jadi yang pertama yang ngucapin ke kamu. sangat ingin jadi yang pertama, tapi sayang aku terlalu lelah, hingga aku tidak sadar kalo alarmnya sudah bunyi berkali-kali. ya, malam tadi aku melewatkan 17 kita !

aku berharap waktu aku bangun pagi ini, kamu akan sengaja menelponku hanya untuk mengucapkan 'happy 2nd monthsary..' tapi, ternyata ga ada apa-apa di hapeku. ga ada telpon dan ga ada sms dari kamu. mungkin kamu masih terpejam, itulah yang ada di pikiranku. ya, pagi ini pun kamu melewatkan 17 kita !

siang nanti, apa kamu juga akan melupakannya? ingin rasanya aku ke kotamu menempuh waktu 8 jam dengan kereta api hanya untuk mengucapkan hari jadi kita, lantas aku pulang dengan tawa senang. apa aku bisa? jelas aku tidak bisa, aku tidak bisa merayakannya denganmu. siang ini ku harap kamu tak melupakannya, 17 !

kamu bilang 17 adalah angka keberuntungan untukmu, itu sebabnya kita memutuskan menjalin hubungan ini pada angka keberuntunganmu. aku sangat berharap kamu tidak melupakan angka keberuntunganmu di bulan ini. tidak untuk saat ini. rasanya, aku terlalu berharap banyak. tapi ku rasa, aku wajarlah menanti 17 kita !

17 di bulan desember, kamu jadi orang pertama yang sangat antusias mengucapkan. kita merayakannya di telpon berjam-jam. kita menghabiskan hari itu dengan komunikasi yang tidak terputus sama sekali. sekali waktu kamu yang menghubungiku, sekali waktu lagi aku yang menghabiskan pulsa 5000 ku hanya untuk bisa merayakannya bersama kamu. aku merasa unik, hubungan kita awal itu mulus dan menyenangkan. 17 kita bulan desember menyenangkan !

hari ini, senin, 17 januari aku akan mengirimkanmu surat. surat rindu yang sedari 3 hari lalu ku kirimkan lewat emailmu. aku tidak menunggu kamu membalasnya, aku tahu waktumu terlalu percuma untuk membalasnya. itu adalah hadiah untukmu. sudah kupersiapkan, semoga kamu sempat membukanya. hari ini aku akan merayakan 17 kita di blog dan surat untukmu pastinya !

17 di bulan januari ini sedikit membuatku ingin marah. mungkin karena kamu pun melupakannya. atau mungkin juga karena aku tidak bisa berada di sampingmu untuk merayakanya. ya, hari ini 17 kita terasa panjang !

aku berdoa di 17 kita yang kedua ini semoga waktu ini berlalu menjadi lebih baik. menjadi lebih segalanya. aku meminta pada si pembuat tanggal 17 untuk berjalan sedikit lebih lama tapi aku berada di dekatmu. sedekat saat kamu bertanya 'siapa pacarmu?' di kamar kostmu. sedekat saat kamu membelai rambutku dan mengatakan selamat tidur. sedekat kamu yang akan selalu membiarkanku terlelap di dadamu di penghujung malam. sedekat aku yang selalu menyanyikan lagu favorit kita. sedekat 17 di bulan november, saat kamu datang ke kotaku dengan cerita yang tidak akan terlupakan. 17 kita !

17 januari, ku awali dengan mendengarkan lagu-lagu kita. aku menyanyikannya. ku buka tampilan FB dan twittermu. berharap tiba-tiba kamu menyapaku di pagi ini dan mengatakan 'happy 2nd monthsary!'. inilah pengharapanku di 17 kita yang kedua !

selamat 17 untukmu. selamat menjadi bulan kedua untuk kita. selamanya 17 ini adalah milikmu. bukan untuk siapa-siapa. selamat 2 bulan sayangku, RAHMAT INDRA PRATAMA ANOM. kitalah yang akan memenangkan 17 kita. 17 untuk ijen dan tedy bearku.

15 Januari 2011

aku sudah dewasa

aku selalu merasa aku sudah dewasa
tapi mengapa mereka melihatku masih saja anak kecil
melihatku tak bisa apa-apa, tak tau apa-apa
mereka bilang aku masih dalam pengawasan
dan bila ku mengingat lagi kini aku sudah besar
usiaku saja sudah cukup untuk menikah kata orang dulu
tapi mereka masih mendesak aku muda dan tak mengerti dunia

ingin rasanya aku menjerit untuk sebuah ketidakadilan
apakah aku belum pantas dikatakan dewasa?
apakah tingkah lakuku tak seperti usiaku?
tapi aku masih bisa membenahinya, itulah janjiku
setidaknya saat mereka meragukanku
aku berusaha membuktinya kan?
tapi, melirik sebentar saja tidak

oh Tuhanku yang kuasa
apakah yang sebenarnya Kau inginkan?
mengapa mereka menyayangiku seperti ini?
aku bukan anak kecil yang masih perlu asi Tuhan
bukan juga anak kecil yang harus diberi makan bubur
aku malu Tuhan
semua mengatakan bahwa aku masih anak-anak

aku sudah besar
lihat, aku sudah bisa bersolek!
aku sudah bisa berpacaran!
aku juga sudah bisa membuat makanan kesukaanku!
aku bukan anak kecil Tuhan
bukan lagi

malam minggu kita

ini malam minggu sayang
sudah berapa malam minggu kita di dua kota berbeda?
sudah berapa malam minggu kita tidak merayakannya?
sudah berapa malam minggu juga kamu tidak muncul sayang?

malam minggu pertama kita, apa kau masih ingat?
aku masih ingat celana pendek dan sweater lah yang menemaniku
berbagai motor sengaja kita kendarai dengan terpaksa
dimana kendaraan kamu sayang? aku tidak melihatnya
malam minggu pertama itu kamu kenalkanku pada teman dan kawanmu
di malam minggu pertama itu pula bukit bintang tepat 12 malam
apa kamu ingat sayang?

sudah lebih dari sebulan kita tidak merayakannya
terakhir ku ingat, kita bermalam minggu hanya lewat telepon
itu pun tak berlangsung lama sayang
tapi buatku cukup mengobati rasa rinduku
sebentar, karena saat itu kamu sedang sibuk katamu
aku mengerti sayang
malam minggu itu hanya berlangsung sesaat

jika hari ini kita merayakannya lagi, apa kamu mau?
kita mulai habiskan malam dengan telepon, cerita konyol hingga larut
jika kita merayakan malam minggu ini, adakah waktunya sayang?
hanya aku dan kamu melepas rindu sebulan ini

dan aku baru menyadari sudah sebulan ini kita tidak merayakannya
aku merindukan malam minggu denganmu, kameramu, dan ceritamu sayang
malam minggu ini pasti kita sendiri lagi.
lagi dan lagi sendiri.
tunggu aku di kotamu sayang, sebentar lagi aku datang
dan aku berjanji kita rayakan malam minggu kedua kita di sana

7 Januari 2011

menunggu

apa kabarmu hari ini ?
aku masih dengan bodohnya menunggumu
aku masih dengan tololnya berharap ada kabar darimu


harusnya aku sudah sadar sejak kamu berubah
bukan hanya berubah, tapi lakumu sudah tak terkendali
semestinya aku sudah mengerti seberapa pun ku menunggu
semuanya hanyalah percuma untukku


mengapa kamu terus membuat aku setia dengan kebodohanku?
menunggu kabarmu saja, aku rela untuk tak terpejam
setiap waktuku selalu ku cemaskan untukmu
betapa istimewanya kamu? atau sayang inilah yang membunuhku?
kamu jahat dan kamu memang buta!


kamu hanya melihatku menunggu
tapi kamu tak berusaha mengerti kecemasanku
bahkan saat aku berhasil mendapat kabar darimu
kamu hanya mengatakan
'aku tidur dulu ya sayang, aku lelah, aku pusing'


kamu tak pernah mengerti
apa kabarmu hari ini ?
sekali lagi ku bertanya
dan 'tuk kesekian kalinya aku menjadi bodoh karena menunggumu