kebanggan atas kemunafikan !!!

kamu bilang MUNAFIK ! semua orang juga tahu sapa yang MUNAFIK ! terpaksa menjadi seorang yang MUNAFIK bukan keinginan kita. tapi kamu selalu merasa BENAR ! di dunia ini ga ada yang pernah BENAR, termasuk kamu, aku, dia, kita dan kalian ! LEMAH itu kamu. berusaha menutupinya dengan KUAT seolah kamu TANGGUH.

senyatanya, kamu cuma seorang PENGECUT ! mengambil simpati begitu banyak manusia, kamu kira mereka BAHAGIA? mereka KECEWA ! bukan karena berhasil mengenalmu maka mereka SENANG, tapi bagi mereka mengenalmu adalah layak untuk DIPERMALUKAN !


akan ku buat lebih mudah. aku bukan TEMAN untukmu ! setidaknya bukan TEMAN yang baik. kalau kamu mau, kamu bisa berhenti menjadi TEMAN untukku. tapi tidak kamu lakukan, kamu PENGECUT ! mengakui KALAH bukan caramu. yang kamu tahu adalah MENANG! ya, kamu seorang PENGECUT yang berhasil memenangkan KEMUNAFIKAN yang kamu buat.


aku bukan seorang yang SEMPURNA, aku juga tidak mendekati keSEMPURNAan itu. kamu punya SEMANGAT untuk meraih sesuatu yang seharusnya sudah BUKAN milikmu lagi ! dan kamu akan selalu menjadi SEMPURNA yang CACAT !


SAKIT JIWA !! kata yang paling pantas menggambarkan kerusakan otak yang kamu buat dan sudah menjadi AKUT bin KRONIS ! coba kamu bertahan 5 menit saja, maka kamu akan BUSUK tak bersisa.


aku tidak malu menjadi seorang yang CUPU. aku justru bangga ! seenggaknya aku bukan seorang yang CACAT MENTAL kayak kamu.


kamu bisa ambil semua hati orang sekitarmu. tapi, kamu juga selalu BERHASIL membuat patah hati-hati itu dalam SEKEJAP. apa aku bilang? kamu itu tidak memBANGGAkan untuk siapapun !! termasuk untuk KAMU !!


kamu orang yang patut DIKASIANI ! kamu PENGEMIS untuk sebuah popularitas. kamu hanyalah sebuah PEMULUNG yang mengambil jantung hati dan kamu adalah KESALAHAN !


PENGHIANAT itu kamu ! PERUSAK itu kamu ! PENYAKIT itu ada di kamu ! semuanya juga tahu kalau kamu hanyalah tempat KEMUNAFIKAN !

R.I.P.A buatku

Rahasiaku mengenal kamu
Adalah sebuah kejutan kamu datang dihari-hariku
Hanya sebentar tapi itulah indah
Mulanya kita hanyalah sebuah dunia maya
Atau bisa ku sebut tidak saling mengenal
Ternyata kisahnya hingga hari ini masih rapi


Ini sebuah kisah gilaku denganmu
Nyata dan terlihat benar-benar ada
Dari dulu aku menyangka ini adalah mimpi
Rasanya cinta itu berwarna denganmu
Aku merasakan apa itu sayang dan apa adanya


Pintamu aku selalu disampingmu
Rasanya aku mampu
Aku bisa melewati seperti yang kamu inginkan
Tapi aku harus mengalah
Atau bukan hanya aku
Mungkin juga kamu
Aku hanya berdoa bukan kita yang sedang kalah


Apalah arti sebuah kisah ini
Nanti semua harus melihat kita sanggup hadapinya
Orang-orang di luar kita harus menyadari kita
Maka mereka akan tahu cinta kita memang unik

JAM MALAM

sudah malam
iya aku tahu ini sudah malam memang
dan aku sedang menunggu kabarmu

sudah lebih dari jam 10 malam
aku juga sudah tahu kalo ini sudah jam 11 malah
tapi aku masih setia menanti kamu datang

mataku saja sudah nyaris menutup
aku juga sudah lebih dari 5 kali menguap
bahkan aku sudah rebahan di sofa ini

kamu ini dimana sayang ?
ditunggu gak datang, gak beri kabar sedikitpun
kamu ini kemana sayang ?
kasih kabar sebentarlah buat kekasihmu ini

aku seperti ini karna khawatir
bukan karena aku terlanjur sayang
aku seperti ini karna was was
bukan untuk sebuah cinta

tapi aku akan seperti ini
hanya pada waktu kamu melewati jam malammu

AKU, ADEK, DAN IBUKU

hari ini ibu mulai bercerita padaku..
mulai membuka hati mungkin, itulah perasaan yang ku bawa
saat ibu membuka mulut dan berkata
'ibu nangis dibentak adek'
oke! aku harus bagaimana ?
sementara aku pun sudah mendapat cerita yang sama dari adekku
'aku sebel sama bapak ibu!'
sementara dalam hatiku bergejolak
aku tak ingin membela siapapun..
tak juga diriku sendiri, karena rasanya menyakitkan

sekali lagi ibuku bercerita
'aku nangis dibentak adek'
mungkin ibu perlu tahu, bahwa itulah airmata kami
anak-anakmu yang selalu bersembunyi untuk airmata kecewa
tapi ibu berkata,
'sebandelnya anak-anakku, baru adek yang ngebentak'
apa rasanya bu? sakitkah? aku tahu, airmatamu sudah berbicara

hari itu aku hanya sebagai pendengar adekku tersayang
tak berpendapat dan hanya mendengar
dia marah, menumpahkan kecewanya pada telapak tanganku
'pukul sampai kamu puas' itulah kataku
aku sudah ada di posisi dia
sayangnya, saat itu tak ada yang mendengarku

bagaimana jika hari itu aku seperti kalian ?
tengokpun kalian malas.. iya kan?
tapi saat kalian yang mengalami
aku harus terpaksa mendengarkan.
bukan aku mengeluh, tapi aku pun ingin kalian mengerti
bahwa aku sama seperti kalian